π Pengalaman Naik Saudi Airlines
Senintanggal 11 Juli lalu saya berkesempatan naik pesawat 'EA' Emprit Airlines, jurusan Sorong ke Jayapura. Pada ticket yang saya pegang terdapat no Pengalaman Naik Penerbangan EA 'Emprit Airlines' - Kompasiana.com
Jemaahkita terpaksa naik syarikat penerbangan antarabangsa seperti Saudi Airlines, Etihad Airways dan Turkish Airlines yang masih mempunyai penerbangan ke Jeddah dan seterusnya transit ke Malaysia semula. Oleh sebab hubungan baik kita dengan Arab Saudi, jemaah kita akhirnya berjaya dibawa pulang walaupun lepas larangan penggantungan visa dah
TiketPesawat pulang pergi dengan maskapai Saudi Airlines, Garuda Airlines, Lion Air, Citilink, flynas, dll Makan 3 kali sehari selama melakukan ibadah dengan menu Indonesia sehingga anda lebih nyaman.Kecuali pada bulan Ramadhan Visa Umrah, Ziarah Makkah, Madinah, dan City Tour Jeddah.
JamaahHaji Mulai Diberangkatkan Tanggl 9 Agustus Jakarta (Pinmas) Jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada 9 Agustus 2018 Kepastian pemberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama kumpulan doa manasik haji dan umroh Daftar Nama Nama Jemaah Haji Yang Berangkat dan Yang Ditunda Keberangkatan Haji Tahun
AndiTriyana Pramono (35 tahun) β In Flight Chef, Saudi Airlines (Alumni Akpar NHI Bandung, Jurusan Perhotelan, angkatan 2007) βMetode pembelajaran di Akpar NHI Bandung sangat berbobot dan itu menjadi point plusnya. Diantaranya karena sistem yang diterapkan satu minggu teori dan satu minggu praktek.
Denganmengakses situs www.ttsuaevisas.com, para penumpang Etihad Airways dapat mendapatkan layanan aplikasi visa termasuk fasilitas lain yang disesuaikan kebutuhan penumpang Etihad Airways. "Etihad Airways berkomitmen memberikan para tamunya pengalaman travel yang nyaman dan sederhana, termasuk layanan pemrosesan visa," kata
SaudiAirlines: 12: TBA: Harga Seorang. Pelepasan 29 JUL 2022 . Dari. RM 8590 . Jumlah Hari. 12H 10M. Nota. KUL/MED - JED/KUL. Pendaftaran. DIBUKA. Jenis Bilik. Keluarga Ber-5. RM 8190. Keluarga Ber-4. Harga pakej adalah tertakluk kepada perubahan disebabkan turun naik mata wang, caj bahan api dan cukai lapangan terbang.
Ibadahumroh adalah ibadah yang wajib dilakukan bagi umat Islam yang mampu baik secara finansial, fisik dan mental. Bagi mereka yang mampu tidak lagi hanya melaksanakan rangkaian ibadah umroh seperti thawaf, sai dan lain-lain namun juga dapat berkunjung di berbagai destinasi wisata di negara-negara Islam di sekitar Arab Saudi.
Sayanaik ke bilik dan kemudian turun semula. Kali ini saya mahu membeli botol mineral 1.5 liter. Saya kosongkn airnya dan menuju masjid. Saya isi penuh dgn tujuan mahu mandikn mak. Sepanjg jln saya berdoa agar dgn izin Allah, selepas mandi, mak sihat dan gatal2 hilg. Saya membeli panadol dan makanan. Mencari ikan goreng yg mak nk tp x jumpa.
QVMmkLB. Saudia lagi naikin penumpang Sebelum memilih terbang dengan saudia, saya sempat khawatir dengan pelayanan yang akan saya dapat selama pernerbangan, secara maskapai ini lumayan punya rating yang kurang baik diantara travel blogger yang pernah menggunakan maskapai ini. Komentar ini saya dapatkatkan umumnya dari blog pribadi atau dari website travelling seperti lonely planet atau tripadvisor. Walau memang ada juga yang mengaku lumayan puas dengan maskapai ini. Ruang Tunggu Bandara Sebelum menceritakan bagaimana pengalaman setelah naik kedalam kabin, makanan, layanan, seat dan sebagainya, saya cerita dulu kenapa sampai memilih saudi, padahal sebelumnya kan saya udah sering terbang bolah balik Kuala Lumpur - Hamburg dengan Emirates, terbang ke Kanada dengan KLM, terbang ke Berlin via Turki pakai maskapai terbaik Eropa, Turkish Airlines, atau mencoba naik Qatar yang jadi sponsornya Barcelona, serta yang paling parah tentunya pulang ke Indonsia pakai China Southern Airlines, dimana pengalamannya adalah yang terburuk dari seluruh maskapai yang pernah saya naiki. Kelas Business Saudia Alasan pertaman kenapa Saudia adalah karena memang harganya yang super murah. Ya, kali ini saya mau ke Uganda via Mesir, dan pesawat dari KL ke Mesir yang paling murah waktu saya cari adalah Saudia airlines. Dan ini sangat bisa dimaklumi karena memang mereka biasanya selalu penuh dengan orang yang pergi umrah, dan bisa banting harga untuk mereka yang mau transit lama di Jeddah. Jadi beda jauh dengan Emirates yang banting harga karena bagasinya sudah penuh dengan kargo, jadi bisa nurunin harga buat pax. Setidaknya begitulah jawaban yang pernah saya dapat di forum saat saya penasaran kenapa Emirates senang sekali ngasi harga spesial. Penumpang Saudia Umumnya Jamaah Umrah Baik, dari Banda Aceh, via Sultan Iskandar Muda Internasional Airport, saya naik AirAsia AK422. Sebenarnya kalau hari kamis ada dua penerbangan, pagi dan siang, tapi saya memutuskan untuk ambil yang pagi, karena kalau ambil yang siang beresiko tidak terkejar pesawat Saudianya, yang memang berangkat jam sore. Jam udah boarding, padahal saya baru akan tiba beberapa menit sebelumnya di KLIA2 dan butuh waktu yang cukup lama di imigrasi dan pindah ke terminal KLIA. Jadinya pilih penerbangan pagi cukup masuk akal, karena memang punya waktu yang lumayan lama untuk santai-santai di KLIA bisa coba wisata kuliner di bandara salah satunya. Inflight Food Saudia Setelah transit sekitar lima jam di KLIA, kami pun siap boarding kedalam pesawat Boeing 777-300 punya Saudia sendiri. Pesawat berkapasitas hampir 400 orang ini rupanya sudah berusia sekitar lima tahun, jadinya begitu masuk kedalam, tak ada yang spesial didalamnya. Interior seadanya, kursi tipis, dan perangkat AVODnya bisa dibilang kuno. Belum lagi menu hiburan yang sangat terbatas didalamnya, hanya ada beberapa film saja. Film yang terbaru yang layak nonton hanya Bourne. Yang lainnya entahlah, sepertinya mereka memang tidak fokus kemari. Tempat Duduk Saudia Sempit dan Tipis Pelayanan dari flight attendance gimana? Standart, gak jauh beda dengan yang punya China southern Airlines, tapi kebanyakan pramugarinya cewek pinoy, jadi tau sendiri lah cara mereka ngelayanin bagaimana. Datang kapan mau bagi makanan, sulit untuk senyum, kasar gitu dan kayaknya kerja gak iklas saja, tapi malas komentarin, mungkin yang jaga di bagian seat saya saja yang begitu tapi lihat yang lain begitu juga tampilannya. Makanan Saudia bagaimana? Lagi-lagi standar saja. Kita dikasi makan dua kali, pertama sekitar sejam setelah take off, dan yang kedua sekitar 1 jam sebelum landing, plus sekitar tiga kali mutar-mutar nawarin jus dan kopi atau the, sisanya saya tidak terlalu memperhatikan karena memilih untuk tidur. Kan ini penerbangannya malam. Prayer Place Inside Saudia Menu makanannya juga cukup standar, dan jujur saja kurang pas di lidah saya, lebih miilih menunya Emirates atau Turkish airlines, tapi tetap lebih baik dari menu China Southern bahkan dari menu KLM. Tapi untungnya sebagai muslim, saya gak perlu khawatir karena makanan yang disediakan oleh maskapai saudia itu semuanya halal, sama seperti yang ada di Emirates, Qatar, dan tentunya Garuda Indonesia. Oh iya, tentang makanan dalam penerbangan Saudia ini saya coba pre-booking via website beberapa hari sebelum terbang, tapi selalu gagal. Saya hanya bisa pilih kursi, sedangkan pilihan makanan selalu muncul error, ehmm. Transit Voucher Saudia Plusnya karena saya transitnya sekitar tujuh jam di jeddah, begitu turun dari pesawat, kita di jemput bus dan disitu langsung dipisah antara penumpang transit dengan penumpang umrah, masing-masing dijemput bus khusus. Kami yang transit masuk dalam satu bus dan dibawa ke terminal kedatangan Internasional. Disana kita diminta boarding pass dan diberikan voucher makan malam dinner, dan justru ini makanan yang paling enak, ini penampakannya. Hal lain yang saya dapat dalam pesawat ada confort kit yang terdiri dari blanket dan bantal, satu kotak khusus yang terdiri dari penutup mata, penutup telinga, kaus kaki, sikat gigi dan odol. Headsetnya diberikan sedikit lama setelah take off. Makanan yang Dibagikan Saat Transit Jarak antar kursinya lumayan, saya duduk di kursi 47J dan cukup renggang dengan kursi di depan saya. Kalau empuknya justru kalah jauh dengan bus antar kota antar provinsi di Aceh. Eh, ini kok bandingin deruk sama boh limeng ya? Hehe Baik, itu saja dulu pengalaman terbang dengan saudara SV835 dari KL ke Jeddah. Selanjutnya saya nunggu di bandara Jeddah beberapa jam sebelum terbang lagi ke Cairo dengan SV307. Kali ini kalau gak salah pakai Airbus330. Nantikan saja kisah selanjutnya.
pengalaman naik saudi airlines